Minggu, 06 November 2016

Asal Usul Desa Trojalu


ASAL USUL DESA TROJALU

Zaman dulu kala ada sebuah desa yang kehidupan sehari-harinya aman, tentram dan rukun, tetapi sayang desa tersebut belum mempunyai nama. Meskipun desa itu sudah berpenduduk, namun jumlah penduduk yang berdiam di desa itu masihlah sedikit dan belum sebanyak seperti penduduk sekarang ini.Salah satu penduduk yang berdiam di desa itu adalah seorang laki-laki yang bernama Setro.Dalam kesehariannya hidup Setro ditemani oleh ayam jagonya.Setro saat itu mempunyai kegemaran menyabung ayam.Kegemaran ini dirasa cukup menghibur dirinya yang pada saat itu memang keadaanya sangat sepi dan belum banyak pilihan hiburan yang dapat menyenangkan hatinya.Setro hanya mempunyai seekor ayam jago yang cukup gagah, kuat dan gesit yang begitu dibanggakannya. Ayam jago tersebut selain gagah, kuat dan gesit, juga mempunyai keistimewaan lain yaitu memiliki bulu yang sangat indah dan jalu yang sangat runcing, tajam dan kuat. Karena kelebihan yang dipunyai ayam jago tersebut, Setro memberi nama ayam kesayangannyaitu dengan sebutan nama “jalu”.
Jalu adalah nama yang singkat dan mudah diingat oleh siapapun yang telah menyaksikan kehebatannya dalam bertarung. Jalu selalu saja menang ketika diadu di arena pertarungan yang sering diadakan di daerah itu maupun di luar daerah.Hal itulah yang menyebabkan Setro dan jalu sangat terkenal di dalam kampung maupun di luar kampungnya.Tak heran jika banyak penggemar sabung ayam di kampungnya saat itu sangat ingin memiliki dan membeli jalu sebagai ayam jagonya. Setro tetap tidak akan pernah mejual jalu ayam kesayangannya itu ke orang lain, walaupun akan dibeli dengan harga yang sangat mahal dan sangatlah menggiurkan hatinya.
Hampir setiap hair Setro mendapat tantangan dan undangan untuk pertarungan ayam jagonya itu. Setro selalu mendatanginya karena semakin banyak tantangan bertanding, dan jalu menang maka nama jalu akan semakin terkenal. Hal ini memang benar keberadaanya hampir setiap hari Setro menyaksikan kemenangan yang diperoleh ayam jagonya yang beraama jalu itu. Jalu memang benar-benar tak pernah mengecewakan hati Setro dalam pertandingan melawan penantangnya dan jalu tahu sekali keinginan hati sang majikannya.
Hingga suatu hari tidak ada lagi penyabung ayam yang berani menanantang jalu.Lawn-lawan jalu sepertinya sudah tidak berani lagi dan kapok karena selalu berhasil dikalahkan dengan baik.Sepinya penantang jalu menjadikan sepi juga hati Setro.Setro merasa sangat bosn dengan keadaan tersebut.Setro akhirnya hanya dapat menghabiskan waktunya di rumah dengan tidur-tiduran dan termenung karena tidak dapat menyabung ayam seperti hari-hari biasanya yang sarat dengan penantang jalu.Setro saat itu benar-benar berharap dan berdoa agar ada penantang lagi.
Waktu seperti itu tak bertahan lama buat Setro dan Jalu. Suatu hari berdoa dan harpan Setro telah didengar oleh sang pencipta. Setro kembali mendengar kabar dari teman dan tetangganya, kalau ada seorang penyabung ayma dari luar kampung yang berani menyabungkan ayamnya dna menantang bertarung melawan jalu. Saat itu hati Setro dingin lagi bagai tersiram es.Setro hatinya benar-benar merasa senang dan bahagia, karena dengan adanya penantang lagi yang dapat dikalahkan jalu maka prestasi jalu dan desanya semakin lama semakin memuncak dan terkenal.
Saat itu Setro langsung bergegas pergi ke tempat sabung ayam yang sudah ditentukan tempatnya dengan membawa jagonya yang bernama jalu.Setelah sampai di temapt sabung ayam itu Setro amat terkejut, ternyata tempat sabung yang ditentukan itu telah dipenuhi oleh penonton dari daerah maupun penonton luar daerah yang ingin meyaksikan pertandingan tersebut.Disudut arena pertandingan itu terlihat seorang laki-laki tinggi, besar, berbaju hitam kelam, berkumis, dan berambut gondrong telah menentang ayam jaogonya yang tak kalah besarnya dengan jalu. Penampilan dari penantang jalu kali ini memang beda dan luar biasa dari penantang-penantang biasanya. Pemilik dan ayam jagonya betul-betul meyakinkan dan menakutkan.Dari wajahnya penantang Setro kali ini bukan orang biasa. Mukanya terlihat bahagia tak tampak sedikitpun rasa ragu, pendek kata ia sangat percaya diri kalau ayam jagonyalah yang kali ini dapat mengalahkan jalu dan keluar sebagai pemenang baru.
Pertandingan sabung ayam pun dimulai.Saat itu terlihat kedua ayam tersebut bertarung sangat gesit dan kuat.Satu menyerang, satunya pun membalas dengan serangan lebih cepat pula.Sorak sorai penonton menambah semarak pertandingan dan gencangan serangan jago-jago untuk lawannya. Dalam pertarungan putaran pertama kedua jago telihat sama kuat dan sepertinya seimbang. Melihat keadaan seperti itu penonton semakin tak beranjak dari tempat pertandingan.Justru semakin bertambah memadati arena pertarungan sabung ayam di tempat itu.Pertandingan sabung ayam kali ini cukup seru.Pada putaran berikutnya Jalu masih terlihat gesit dan kuat sedangkan lawannya sudah mulai kehabisan tenaga. Dalam kesempatan yang seperti ini digunakan Jalu untuk terus menerus menyerang lawan dengan kehebatan yang tidak dimiliki oleh ayam jago yang lain. Karena mendapat serangan yang bertubi-tubi akhirnya ayam jago lawan mengeluarkan darah dari salah satu tubuhnya dan pada putaran terakhir ayam jago lawan telah dinyatakan kalah dan pemenangnya adalah Jalu.Sorak sorai kembali pecah, meski ada putaran terakhir namun sorak itu tak kalah riuknya pada putaran yang pertama.Pendukung jalu sangat mengelu-elukan Jalu.Mereka sangat bangga dengan prestasi Jalu.Melihat kenyataan tersebut manjikan penantang dan pendukungnya pulang dengan perasaan amat kecewa dan tanpa suara. Setro dapat tersenyum lebar untuk satu lagi kemenangan yang  baru diukir Jalu. Prestasi ini sungguh membuat para penyabung ayam dari luar daerah menjadi penasaran dengan kehebatan Jalu.
Jalu memang lur biasa, dalam sehari saja ia dapat melakukan pertandingan dengan lawannya hingga lima kali pertandingan. Dalam sehari lima kali bertanding, Jalu selalu menjadi pemenangnya. Hal itu bisa berlangsung dalam waktu satu bulan.Dari pertarungan yang terus menerus dilakukan ayam jago yang bernama Jalu dengan tanpa kontrol akhirnya membuat kemampuan dan kekuatan yang dimiliki semakin lama semakin menurun.Keadaan seperti ini kurang dimengerti dan dipelajari Setro.Setro terlanjur senang dan bahagia ayam kebanggaannya menang.Setro hanya ingin ayam jagonya menang dan menang tanpa memikirikan kondisi yang dialami Jalu.
Pada suatu hari ada seorang penantang yang hendak menyabungkan ayam miliknya dengn ayam milik Setro.Penanatang itu berasal dari luar daaerah lagi.Mendengar tantangan itu Setro langsung menerimanya dengan senang hati.Setro begitu mudah menerima tantangan yang berasal dari luar daerah tanpa memastikan keadaan yang sekarang ini dialami oleh ayam jagonya yang bernama Jalu. Setro benar-benar lupa bahwa keadaan Jalu semakin lama semakin bertambah usia. Apalagi dalam menerima tantangan Setro tidak mempertimbangkan banyaknya jumlah bertanding dengan keadaan dan kekuatan yang dimiliki ayam jagonya yang semakin lama semakin berusia dan berkuranglah tenaganya.
Pertandingan yang tak terhitung lagi jumlahnya buat Jalu berlangsung sangat seru dan ramai, tak kalah ramainya dengan hari-hari pertandingan yang telah lalu. Awal pertandingan Jalu dan lawannya bertanding sama kuat. Mereka saling melayangkan serangan yang seimbang. Ketika Jalu menyerang, lawan selalu membalas dengan cepat serangan itu,.Sorak sprai dari para pendukung Jalu dan lawannya cukup meramaikan acara sabung ayam kali ini.Kadang-kadang penonton harus rela berteriak keras menyemangati kedua ayam jago ini, jika ayam jagonya berhasil menyerang dengan serangan yang baik dan bertubi-tubi.
Jeda waktu dalam pertandingan biasanya diberikan oleh juri hampir saja tiba.Kesempatan jeda waktu ini diberikan supaya kedua ayam aduannya bisa saling melepaskan lelah dan sejenak beristirahat sebelum melanjutkan pertaungan lagi.Belum sampai waktu ini diberikan, tiba-tiba semangat menyerangnya Jalu hilang bagai tertelan bumi.Tubuhnya terlihat gontai, lemas, tak bertenaga, dan penglihatan Jalu sepertinya ada yang menghalangi setelah menerima serangan dari lawan mainnya.Melihat keadaan Jalu seperti ini para pendukung Jalu jadi terpaku dan tidak lagi mempunyai semangat. Pikiran pendukungnya benar-benar kacau, apalagi hati Setro sang pemilik jago ini. Setro benar-benar panik saat menghadapi situasi dan kondisi Jalu yang seperti ini.Apa yang harus diperbuatnya saja mereka bingung tak karuan. Akhirnya Setro pun terpaksa memasuki arena pertandingan dengan segera tanpa memperhatikan siapapun, kemudian Setro menangkap Jalu dan membawa pergi dengan cepat.Melihat kejadian seperti itu akhirnya penonton membubarkan diri walau pertandingan belum selesai, sehingga pemenangnya adalah lawan Jalu yang berasal dari luar daerah.Sesampai di rumah Setro langsung memeriksa semua keadaan Jalu yang tiba-tiba saja berubah seperti itu. Betapa kaget dan kecewanya hati Setro setelah tau apa yang dialami oleh ayam kesayangannya itu. Ternyata Jalu telah terkena serangan lawan yang melukai matanya.Mata Jalu kini menjadi merah dan berdarah sehingga Jalu tak lagi banyak gerak dan diam. Sepertinya keadaan sangat mengkawatirkan.
Melihat Jalu dari hari ke hari menderita sakit maka Setro juga setia menemani dan mengobatinya, supaya luka di matanya cepat sembuh dan harapan Setro Jalu bisa bertanding lagi di perlombaan sabung ayam.Setiap hari Setro berusaha membuatkan ramuan jamu untuk Jalu, baik itu didapat dari resep ramuan nenek moyangnya, maupun resep ramuan dari teman dan tetangganya.Bahkan anjuran resep apapun dan dari manapun sudah dicoba dan diberikannya, namun hasilnya masih saja belum sempurna yaitu Jalu masih belum sembuh dari sakit yang dideritanya.
Saat itu Setro benar-benar sangat lelah dan dia telah mendapatkan kesempatan untuk tidur nyenyak di kamar rumahnya.Maklum dia akhir-akhir ini pekerjaanya hanya melamun untuk menghabiskan sepinya sendiri.Ia cukup lama pusing, menderita batinnya, dan bingung karena harus menerima cobaan yang dirasakannya tidak kunjung terselesaikan, sampai-sampai ia tak habis piker lagi. Karena tidurnya terlalu lelap dan lama, maka Setro pun tak tau lagi yang diperbuat oleh Jalu saat itu.Jalu telah mencoba kekuatan fisiknya dengan berjalan-jalan.
Tak terasa Jalu masih bisa mengelilingi rumah Setro yang tidak terlalu besar itu walaupun tidak lagi cepat dulu.Dalam perjalanan mengelilingi rumah Setro, perut Jalu tiba-tiba sangat lapar.Hal ini terjadi karena Jalu saat ini memang sedang sakit.Akhirnya sambil berjalan itu Jalu mencari makanan.Karena merasa dirinya menemukan makanan Jalu pun berhenti dan mematok sesuatu yang dianggapnya makanan dan kemudian menelannya.Tak berselang lama tubuh Jalu lemas sekali, Jalu tidak mampu berdiri lagi.Jalu akhirnya menggelepar-nggeleparkan tubuhnya.Jalu mengeluarkan juga suatu cairan seperti busa putih dari mulutnya lama kelamaan mata Jalu pun terpejam rapat dan diam tak mengeluarkan gerakan yang banyak, hanya sesekali kakinya digerakkan sedikit, bergantian dari kaki kiri kemudian kaki kanannya.Habis itu Jalu tak berkutik sedikitpun.Rupanya kematian telah menjemput Jalu yang semula menganggap sesuatu itu makanan terrnyata tidak melainkan obat yang tak sengaja tercecer di tanah, karena matanya tak dapat lagi melihat dengan sempurna jadi dia menganggap benda itu makanan.
Setelah beberapa lama kejadian itu berlangsung, Setro baru terbangun dari mimpi buruknya. Setro tak mendengar lagi suara Jalu sama sekali, oleh sebab itu Setro langsung mencari Jalu di tempatnya. Ternyata tempat itu kosong, Jalu tidak ada lagi disitu, Setro terus berusaha mencarinya dari satu tempat ke tepat lain dengan rasa kawatir. Ternyata betul yang dikawatirkan Setro, Jalu telah ditemukan tergeletak kaku tidak bernyawa di pekarangan dekat rumah Setro.Melihat kenyataan itu, kembali hati Setro bagai dihantam bom marthil yang sangat dahsyat. Setro tidak menyangka sama sekali jika nasib Jalu akan sepintas ini. Air mata Setro terus mengalir deras tanpa suara mengiringi kepergian Jalu yang selama ini menjadi teman dan kebanggaan dalam hidupnya. Jalu buat dia adalah segalanya, karena dalam hidupnya Setro tidak punya siapa-siapa kecuali Jalu.
Sejak Jalu meninggal, Setro tidak pernah lagi mau pergi ke luar rumah.Setro lebih senang menyendiri dan melamun lagi seperti dulu bahkan sekarang ini bertambah parah.Tetangganya mulai curiga terhadap Setro yang terus bersedih. Beberapa tetangga Setro yang ikut prihatin akan keadaan Setro akhirnya merelakan untuk mengunjungi Setro ke rumah dan mebawakan makanan untuknya supaya Setro agak terhibur dan mau makan. Tetangga Setro memang belum paham betul masalah yang dihadapi Setro tapi yang penting Setro tidak bersedih berlarut-larut.Karena seringnya tetangga Setro pergi ke rumah Setro mengantar makanan, akhirnya mereka mengetahui makam yang berada di sebelah Setro.Ternyata makam itu adalah makam Jalu.Mengetahui hal itu tetangganya bertambah kasihan terhadap Setro.Mereka bersama berusaha untuk menghibur hati Setro agar cepat lupa dengan Jalu.
Keadaan telah menentukan lain dari hari ke hari kesehatan Setro semakin mengkawatirkan. Tubuhnya yang dulu besar kini kelihatan kurus.Wajahnya yang dulu tampan kini mulai memucat dan cekung.Dia sudah tidak mampu lagi berjalan.Setro hanya menikmati hari-harinya di tempat tidur.Sungguh kasihan sekali nasib yang harus dijalani Setro.Semua tetangganya sangat perhatian terhadap Setro, mengharap agar Setro dapat sembuh dan seperti dulu lagi. Ternyata Tuhan telah berkehendak lain dari yang telah diharapkan tetangga dan kerabat Setro. Setelah lima belas hari kematian Jalu, Setro pun mengakhiri hidupnya dan menyusul Jalu ayamnya yang meninggal lebih dulu. Tubuhnya telah terbujur kaku dan tak bernyawa lagi di kamarnya.Warga dan tetangganya yang melihat kejadian itu hatinya sangat sedih dan terharu.Mereka lalu beramai-ramai mengubur jenazah Setro dengan layak untuk mengenang jasa Setro dan Jalu, karena merekalah yang telah menjadikan kampung dan desa mereka menjadi sangat terkenal. Dengan adanya kejadian yang menimpa Setro dan Jalu maka warga desa saat itu sepakat memberi nama desanya yang belum bernama itu dengan sebutan Desa TROJALU yang artinya Setro dan Jalu. Sehingga sampai saat ini cerita ini masih dikenang oleh masyarakat TROJALU.

Pidato Bahasa Indonesia bertema "SOLIDARITAS"


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirobbil‘Alamin Wassholatu Wassalamualaasrofilambiaiwalmursalin, sayyidinawamaulana Muhammadin, waalllaalihiwaashabihiajmain Ammaba’du.
Yang terhormat Bapak Kepala SMAN 1 SUMBERREJO,
Dewan Guru dan Staff TU yang saya hormati,
Serta teman-temanku yang saya sayangi.
          Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufik serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita bias berkumpul di tempat ini.
          Kedua kalinya, marilah kita sampaikan sholawat serta salam pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju jalan yang benar melalui Dinnul Islam.
          Ketiga kalinya, saya ucapkan terimakasih kepada hadirin yang telah hadir dalam acara ini.
Hadirin yang berbahagia,
          Padahari ini saya akan membahas tentang “Pentingnya Solidaritas Di Antara Kita”, karena saya melihat sekarang ini solidaritas setiap orang semakin terkurang dan justru keegoisan yang bertambah dikarenakan adanya gadget. Sebenarnya solidaritas itu lebih penting dibandingkan gadget, karena dengan solidaritaskita akan mudah mencapai tujuan yang kita inginkan yang artinya kekompakan, kesetiakawanan, dan kebersamaan. Tetapi sekarang ini setiap orang sibuk dengan gadgetnya masing-masing, sehingga terkadang seseorang itu bias lupa atau tidak mengenal nama temannya atau tetangga rumahnya.
          Wahai sahabatku, mari kita ingat kembali kisah kepahlawanan pemuda tempo dulu. Mereka dengan kompak, gagah berani, melawan bangsa-bangsa yang menjajah negeri kita cintai ini, sehingga kemerdekaan pun terjadi atas kekompakan merekasemua.
Hadirin yang saya hormati,
          Kita sebagai generasi muda janganlah saling mengejek, saling menyalahkan, atau saling adu perkataan lewat gadget kalian masing-masing. Dan janganlah pula kalian menyalahgunakan rasa solidaritas dalam perbuatan negative seperti melakukan pencurian, pembegalan, tawuran, dan pemalakan terhadap antar orang, antar teman, antar kelas, antar sekolah, antar kampus, ataupun antar tetangga.
          Tetapi, gunakanlah rasa solidaritas itu dalam perbuatan positif seperti bekerja sama dalam hal kebaikan, bekerja sama dalam menyelesaikan tugas praktek di sekolah, bekerja sama dalam kebersihan kelas, ataupun bekerja sama dalam mengharumkan nama sekolah, bangsa dan Negara.
Hadirin yang saya cintai,
          Dengan demikian marilah kita gunakan gadget kita untuk menjalin persahabatan kepada semua orang sehingga kita akan mempunyai rasa solidaritas kepada semua orang. Dan marilah kita simpulkan, bahwasanya kita sebagai generasi muda, sudah sepantasnya kita mempunyai rasa solidaritas yang tinggi karena dengan begitu akan terjalinlah persahabatan, kekeluargaan, kesetiakawanan, dan kecintaan di antara kita. Sangatlah nyaman hati kita jika dihiasi dengan rasa saying menyayangi dengan sepenuh hati di antara kita semua.
          Satu pesan untuk kita semua “Sebelum anda menasihati orang lain, maka nasihatilah diri Anda terlebih dahulu”.
          Demikian pidato dari saya semoga membawa manfaat bagi kita semua terutama bagi saya pribadi. Terimakasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan, dan kepada Allah saya mohon ampun.
Wabillahitaufikwalhidayah,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.